Rakyat Soppeng, Wajo – Refleksi empat tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran, akan berlangsung di Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Callaccu, Kecamatan Tempe, Rabu (15/2/2023). Melihat ke belakang, tangan dingin Duo Amran telah berhasil melakukan berbagai pembangunan di Bumi Lamaddukelleng. Apa saja?

Dilantik pada 15 Februari 2019 lalu, Amran Mahmud dan Amran sejak jauh-jauh hari telah menjabarkan deretan program kerja nyatanya. Mendapat amanah masyarakat menakhodai Wajo, satu per satu janji politik yang dituangkan ke dalam 25 program itu kini telah terealisasi.

Salah satunya yaitu menciptakan 10.000 wirausaha baru. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Wajo, saat ini sudah ada 10.200 wirausaha baru sejak 2019 hingga akhir 2022 lalu.

Adapun rinciannya, pada 2019 sebanyak 1.674 wirausaha baru, kemudian 2020 sebanyak 2.405, lalu 2021 sebanyak 3.359, dan 2022 sebanyak 2.762 wirausaha baru. Hal ini berarti, jumlahnya sudah melampaui dari yang ditargetkan.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kota Sutera tertinggi ketiga di Sulawesi Selatan (Sulsel), yakni 6,77 persen pada 2021 lalu sekaligus berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Sulsel dan nasional.

Angka ini meningkat drastis setelah terpuruk pada 2020, yaitu berada di -1,77 persen karena hantaman pandemi Covid-19 yang melanda secara global.

Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengaku sangat bersyukur dengan capaian ini. Menurutnya, ini adalah berkat sinergitas dan kolaborasi seluruh pihak, baik pemangku jabatan maupun masyarakat.

“Meskipun jumlah wirausaha baru kita sudah melebihi target, kita tetap mendorong generasi muda untuk menjadi wirausaha,” ujar Bupati yang di tahun 2021 dinobatkan masuk 10 besar bupati terpopuler di Indonesia, Selasa (14/2/2023).

Selain itu, lanjut Amran Mahmud, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo intens melakukan pendampingan ke pelaku UMKM, baik yang sudah lama maupun baru.

“Kita juga terus mengupayakan bantuan, baik bersumber dari APBD maupun APBN. Termasuk bantuan ke tenaga kerja mandiri melalui kelompok usaha. Kita berharap dengan pengembangan wirausaha akan mendukung pertumbuhan perekonomian sehingga masyarakat Wajo bisa maju dan sejahtera,” tuturnya.

Bukan hanya itu saja, duet yang menggunakan akronim PAMMASE (Pasangan Amran Mahmud-Amran SE), juga berhasil mengantarkan Wajo menjadi langganan penerima penghargaan nasional maupun provinsi.

Begitu pun, sektor lainnya, seperti pertanian, peternakan, perikanan juga mengalami peningkatan drastis. Seperti produksi padi, bahkan menghampiri 1 juta ton di akhir 2022. Tertinggi di Wajo selama ini. Termasuk populasi ternak sapi, terbanyak kedua di Sulsel.

Pemerintahah yang akuntabel, transparan juga nampak dari hasil penilaian pusat. Di antaranya reformasi birokrasi berjalan baik dan menjadi salah satu percontohan di Indonesia, serta mampu membawa Wajo meraih predikat opini WTP dari BPK tiga kali berturut-turut.

Di bidang pengembangan pendidikan keagamaan, lagi-lagi Wajo jadi salah satu percontohan di Sulsel. Bahkan pondok tahfidz sudah menghampiri 80 pondok di Wajo, dan kurang lebih 3.500 anak sedang menghafal Al-Qur’an.

Hal lainnya, yakni di empat tahun duo Amran, Wajo tak miliki lagi desa dengan status tertinggal. Berbeda di awal kepemimpinannya, masih ada puluhan desa yang dinilai pusat sebagai desa tertinggal. Sebagian desa saat ini kategori mandiri dan berkembang.

Bidang lainnya, juga tak kalah menggembirakan. Ini berdasar dari penilaian dan indikator keberhasilan, serta data resmi. Sekaligus menegaskan jika di kepemimpinan duo Amran, Wajo makin berkembang dan diperhitungkan.***